Langsung ke konten utama

Siapa Saja Raja Eropa? Inilah Juara UCL dari 2015 hingga 2025


 


Daftar Lengkap Pemenang Liga Champions UEFA 2015–2025

Liga Champions UEFA selalu menjadi ajang tertinggi klub-klub Eropa untuk membuktikan kualitas mereka di level tertinggi. Sepuluh tahun terakhir, turnamen ini dipenuhi kejutan, dominasi klub-klub elite, serta momen-momen ikonik yang tak terlupakan. Berikut adalah daftar pemenang Liga Champions dari musim 2014/15 hingga 2024/25:

Tahun

Pemenang

Runner-up

Skor Final

Lokasi Final

2015

Barcelona

Juventus

3-1

Berlin

2016

Real Madrid

Atletico Madrid

1-1(5-3 pk)

Milan

2017

Real Madrid

Juventus

4-1

Cardiff

2018

Real Madrid

Liverpool

3-1

Kyiv

2019

Liverpool

Tottenham

2-0

Madrid

2020

Bayern Munchen

PSG

1-0

Lisbon

2021

Chelsea

Manchester City

1-0

Porto

2022

Real Madrid

Liverpool

1-0

Paris

2023

Manchester City

Inter Milan

1-0

Istanbul

2024

Real Madrid

Borussia Dortmund

2-0

London

2025

PSG

Inter Milan

5-0

Munich


✨ Fakta Menarik UCL 2015–2025

  • Real Madrid menjadi tim tersukses dekade ini dengan 5 gelar (2016, 2017, 2018, 2022, 2024).
  • Final 2016 mempertemukan dua klub sekota, Real Madrid dan Atlético Madrid, dan berakhir lewat adu penalti.
  • Manchester City akhirnya meraih gelar UCL pertamanya pada 2023 setelah sekian lama berusaha.
  • Klub-klub Inggris menunjukkan dominasinya dengan 4 gelar dari 2019–2023.

Satu dekade terakhir membuktikan bahwa Liga Champions adalah turnamen yang penuh kejutan dan drama. Klub-klub besar bersaing ketat, pemain-pemain bintang menciptakan momen magis, dan para penggemar disuguhi aksi luar biasa. Siapa yang akan jadi juara berikutnya? Hanya waktu yang bisa menjawab.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa yang Terjadi di Kepala Pemain Saat Nendang Penalti?

  “ Apa yang Terjadi di Kepala Pemain Saat Nendang Penalti?” (Spoiler: Nggak cuma mikirin arah bola doang!) 1.  Otak Kiri vs Otak Kanan: Siapa yang Menang? Pas detik-detik mau nendang, otak pemain kayak lagi debat internal. Otak kiri bilang: “Nendang ke kanan, statistik bilang itu arah favorit kiper.” Otak kanan nyelutuk: “Tapi feeling gue ke kiri nih.” Dan kalau mikirnya kebanyakan? Bisa jadi overthinking. Akhirnya malah nendang setengah hati. Bola ke angkasa, fans malah amarah. 😅 2.  Faktor Mental: Percaya Diri vs Takut Gagal Ini dia inti masalahnya. Mental. Pemain yang udah siap mental biasanya punya satu mindset: "Kalau masuk, bagus. Kalau nggak, ya gue udah ngelakuin yang terbaik." Tapi pemain yang kepikiran komentar netizen, media, bahkan bayangan diketawin sama teman, biasanya grogi duluan.  Jadinya bola malah ngikutin arah stres, bukan arah strategi. 3.  Visualisasi: Latihan di Kepala, Bukan Cuma di Lapangan Beberapa pemain top ternyata sering ...